Saturday, June 9, 2012

Francois Michelin

Francois Michelin, mantan Presiden dan CEO Michelin. Dia memiliki karakter yang kuat, visioner dan rendah hati.

Francois memiliki rasa percaya diri yang tinggi, berkarakter, kharismatik dan senang berbagi dengan orang lain. Orang bisa dengan mudah menemuinya sehingga orang lain pun lebih menghormatinya. Dia the real man.

Menurut saya, mental kepemimpinan terbentuk dari karakter yang kuat. Sementara kekuatan karakter terbentuk oleh pengembangan sikap-sikap positif.

Dalam lingkungan kerja, hampir semua perusahaan mencoba mengembangkan budaya positif yang dituangkan dalam nilai perusahaan. Pengembangan nilai-nilai positif bukan lagi sekadar simbol atau jargon, melainkan menjadi bagian dari tuntutan perusahaan modern.

Pengembangan nilai positif telah menjadi best practice di kalangan korporasi global. Tiap perusahaan ingin memberikan layanan dan produk terbaik kepada konsumennya. Nah, baiknya pelayanan atau keunggulan suatu produk hanya bisa terwujud bila nilai-nilai positif berkembang baik di perusahaan tersebut.

Di Michelin, misalnya, ada lima nilai positif yang dikembangkan. Yakni, menghargai pelanggan, menghormati masyarakat, menghargai pemegang saham, respek terhadap lingkungan, dan menghargai kenyataan yang ada. Titik temu atas lima nilai positif itu adalah pelayanan dan produk terbaik, sehingga mendatangkan hasil optimal bagi stakeholder Michelin.

Sebuah pekerjaan yang dilakukan dengan sikap positif membuat kita bahagia melakukan pekerjaan tersebut. Begitulah saya memaknai hidup sebagai waktu yang singkat ini. Saya orang yang berpikir positif, dan itu adalah hal yang spesial.

Apakah menjaga sikap positif itu sulit? Mulai saja dari hal-hal yang tampak sepele.

Salah satu kebiasaan kecil yang saya anggap membawa nilai positif adalah mau menyapa hangat kolega kita. Jangan lupa, berikan mereka senyuman karena akan membuat mereka senang.

Saya kebetulan terbiasa datang paling pagi di kantor ini, ketika pegawai yang lain belum datang. Saat mereka datang, saya sapa dan menghampiri mereka satu per satu dengan tulus. Mereka juga akan senang melihat kita gembira, bukan?

Jangan berharap aktivitas ini akan menaikkan produktivitas para pegawai kita. Tidak perlu pula berharap mereka menjadi lebih respek terhadap kita.
Lakukan saja secara tulus tanpa pamrih, bukan sebagai kewajiban.

Aktivitas ini membuat saya bahagia, sesuai dengan moto saya: passion, love and laugh. Bagi saya, tertawa itu penting karena menunjukkan kita bahagia. Hidup lebih bergairah jika kita bahagia.

Saya bahagia dengan apa yang saya butuhkan, apa yang saya kerjakan. Saya berharap dapat bahagia dalam kehidupan saya, bahagia atas pekerjaan saya, keluarga saya, punya kolega yang baik, kesehatan yang baik, dapat makan yang cukup, cukup untuk tinggal, cukup untuk jalan-jalan. Jika sedang menghadapi suatu kesedihan, saya berusaha melihat dari sisi lain dengan berpikir ke arah positif.

Pikiran positif ini juga penting untuk menumbuhkan rasa percaya dan saling menghargai. Dalam mengelola perusahaan ini, misalnya, saya tidak mencampuri urusan pegawai saya. Hargai urusan setiap orang karena mereka berhak memiliki ruang tersendiri. Saya hanya terlibat jika sudah menyangkut profesionalisme atau mereka meminta saya mencarikan jalan keluarnya.

0 comments: