Kawasan Manggarai dewasa ini terbagi menjadi dua kelurahan, Kelurahan Manggarai Selatan dan Kelurahan Manggarai Utara, wilayah Kecamatan Tebet, Kotamadya Jakarta Selatan.
Nama kawasan itu mungkin diberikan oleh kelompok penghuni awal, yaitu orang – orang Flores Barat (Murray 1961:38). Mereka menamai tempat pemukimannya yang baru, Manggarai, sebagai pengikat kenangan pada kampung halaman mereka yang ditinggalkan.
Menarik untuk dikemukakan, bahwa sebelum pecahnya Perang Dunia di Manggarai berkembang sebuah tarian yang disebut lenggo, diiringi orkes yang antara lain terdiri atas tiga buah rebana biang. Jaap Kunst, seorang ahli etnomusikologi, dalam bukunya Musik in Java jilid II, menyajikan gambar tarian tersebut. Dewasa ini tari tersebut, yang namanya berubah menjadi tari belenggo , menjadi salah satu tari tradisi Betawi dan tersebar di beberapa tempat. Menurut keterangan dari H. Abdurrahman, mantan Kepala Jawatan Kebudayaan Propinsi Nusatenggara Timur, di Bima terdapat pula tari jenis itu.namanya pun sama, yakni tari lenggo tidak mustahil kalo tari belenggo Betawi merupakan perkembangan dari tari lenggo Bima, melalui orang – orang Flores Barat yang menjadi penghuni awal kawasan Manggarai adalah bengkel dan stasiun kereta api, serta sebuah kompleks perumahan yang tertata cukup rapi, berbeda dengan perumahan di sekitarnya yang tampak dibangun tanpa perencanaan yang cermat.
Saturday, December 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment