Thursday, January 15, 2009

Christ The Lord Is Risen Today



Christ The Lord Is Risen Today
Christ the Lord is risen today, Alleluia!
Sons of men and angels say: Alleluia!
Raise your joys and triumphs high, Alleluia!
Sing, ye heavens, and earth reply: Alleluia!

Lives again our glorious King, Alleluia!
Where, O death is now thy sting? Alleluia!
Dying once, He all doth save, Alleluia!
Where thy victory, O grave? Alleluia!

Love's redeeming work is done, Alleluia!
Fought the fight, the battle won, Alleluia!
Death in vain forbids Him rise, Alleluia!
Christ has opened paradise, Alleluia!

Sing we to our God above, Alleluia!
Praise eternal as His love; Alleluia!
Praise Him, all ye heavenly host, Alleluia!
Father, Son and Holy Ghost. Alleluia!

SEJARAH
Charles Wesley lahir di Inggris pada tahun 1707. Ayahnya seorang pendeta, dan dia adalah anak ke-18 dalam keluarga tersebut. Tidak mengherankan, keluarga dengan sedemikan banyak anak, agak miskin. Tentu saja ibu Charles sangat sibuk, namun dia mengajar dan melatih tiap-tiap anaknya dengan cermat sekali. Misalnya: Tiap anak dalam keluarga Wesley dibimbing untuk belajar berbicara dengan mengulangi Doa Bapa Kami. Selain itu, ibunya adalah seorang yang pandai, karena tahu bahwa murid-muridnya akan cepat bosan kalau mereka disuruh membaca dan menghafal saja, maka setiap jam pelajaran selalu dimulai dengan nyanyian. Tentu saja nyanyian itu pun memiliki manfaat rohani, karena diambil dari Kitab Mazmur.

Kedua hal ini – Kitab Suci dan Kidung Rohani – seumur hidup berpengaruh sekali dalam pengalaman Charles Wesley. Di kemudian hari, ketika dia sudah mulai mengarang nyanyian pujian, dia sering memasukkan dalam syairnya kutipan dari Alkitab dan istilah yang berdasarkan Alkitab. Bahkan pernah dikatakan bahwa dia berhasil menulis nyanyian berdasarkan 61 dari 66 kitab di dalam Alkitab! Bapa kebangunan rohani pendiri aliran Methodist ini sungguh mengagumkan. Belum lagi prestasinya dalam menuliskan 6.500 lagu pujian sepanjang hidupnya. Suatu prestasi yang sukar ditandingi oleh penulis pujian lainnya

Charles Wesley mengarang pujian ini tepat satu tahun setelah dia dan kakaknya mengalami suatu pengalaman pertobatan yang sangat menyentuh hati di Aldersgate Hall di London, Inggris. Selama dua abad lebih, umat Kristen di seluruh dunia telah menyanyikan pujian ini sebagai salah satu pujian Paskah yang paling popular. Sama seperti hasil karya Charles lainnya, lagu ini pun diambil dari 1 Korintus 15:55:
"Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?".

Salah satu penyebab lagu ini sedemikian digemari adalah karena melodinya yang menggerakkan hati, dan karena seruan “Haleluya!” di setiap akhir barisnya. Namun, Charles Wesley sendiri tidak pernah menuliskan kata ini, bahkan mungkin tidak mengenal lagu pujian versi sekarang ini. Mengapa? Salah satu penyebabnya adalah karena John Wesley (kakak Charles Wesley) tidak jadi memasukkan lagu Paskah karangan adiknya ini dalam koleksi hasil karya Charles Wesley yang disusunnya. Syair ini rupanya terlupakan begitu saja. Tetapi, bertahun-tahun kemudian, seorang redaktur buku nyanyian yang lain (nama orang tersebut tidak dikenal), menemukan syair lagu pujian ini dan sangat menyukainya. Timbullah gagasan dalam benak redaktur itu untuk mencocokkan syair Paskah ini dengan sebuah lagu kuno.

Melodi lagu ini mula-mula diterbitkan dalam suatu kumpulan nyanyian rohani pada tahun 1708. Judul buku tersebut adalah Lyra Davidica (Kecapi Daud). Tetapi ada satu persoalan jika syair karangan Charles Wesley akan dijodohkan dengan lagu kuno dari Lyra Davidica itu: Kata-katanya terlalu pendek, sehingga tidak cocok dengan not-notnya. Maka redaktur buku nyanyian itu kemudian menambahkan kata ‘Haleluya!’ pada setiap akhir baris.

Demikianlah setelah proses yang panjang, lagu pujian ini akhirnya dapat dikumandangkan di mana-mana pada saat peringatan Paskah, sebagai pujian atas kemenangan Kristus, yang sudah mengalahkan kematian dan hidup selama-lamanya. Tidak hanya itu, kebangkitan ini memberikan kepada kita kepastian, bahwa kita pun tidak akan berakhir pada kematian, tetapi akan dibangkitkan kembali bersama Kristus. Amin!

0 comments: